IMG_7597

Siapa yang pernah merasakan racikan kuliner Thailand? Jika belum barangkali sekali waktu harus mencoba. Dalam daftar 50 kuliner terbaik versi CNN, kuliner Thailand masuk dalam 10 besar daftar tersebut. Walaupun saya memang belum pernah ke Thailand, tapi siapa tak tergiur mencoba salah satu olahan terbaik di dunia? Untungnya di Jakarta saya berhasil menemukan tempat yang menyajikan kuliner Thailand. Restoran Thailand Thai Alley itulah namanya. Salah satu dari sekian banyak restoran yang menyajikan menu kuliner dari negeri Siam.

Saya mencoba datang dengan harapan mendapatkan sajian kuliner Thailand yang khas. Dari daftar menu yang disediakan oleh Thai Alley. Selain itu saya juga mencoba nuansa lain dengan mencicipi kuliner Thailand untuk sajian ifhtar (buka puasa). Barangkali saya bisa mendapatkan nuansa lain dengan mencicip kuliner Thailand yang rasanya dibilang cukup kuat untuk menggerayangi lidah.

Di Thai Alley saya berkesempatan untuk mencicip hidangan hasil karya Chef restoran yang asli Thailand. Chef Charoen Pranon, orangnya tinggi besar dan tegap. Nama akrabnya Chef Dam, karena sesuai perawakannya dia dipanggil Dam, yang artinya adalah hitam. Dari tangan Chef Dam ini saya akan mencoba rangkaian makanan yang menjadi signature dari Thai Alley dari entree, main course sampai dessert.

IMG_7594
Thai Tajil

Entree dan Pad Thai

Sebagi entree Thai Alley menyediakan Thai Takjil. Ini adalah sajian makanan ringan yang dibuat Chef di Thai Alley khusus untuk pendamping berbuka puasa, paduan antara kue basah dengan gorengan serupa bakwan untuk pembuka. Sajian ini ditemani dengan kolak labu untuk minumannya. Kue basah yang disajikan terbuat dari agar-agar yang dicampur dengan santan. Menimbulkan rasa yang manis tapi ringan, pas untuk santapan berbuka puasa.

Segera setelah entree dihantarkanlah Pad Thai. Pad Thai adalah makanan khas Thailand yang konon diciptakan untuk membangkitkan nasionalisme Bangsa Thailand di awal abad ke – 20. Itulah mengapa kuliner ini mengadopsi nama Thai, sebagai perlambang untuk Thailand. Pad Thai sesuai namanya, pad yang artinya gorengan, adalah sajian mie goreng khas Thailand. Teksturnya kenyal dan lembut, rasanya seperti paduan antara mie dan kwetiauw jika di Indonesia.

Saking populernya di Thailand, pad thai ini bisa ditemukan di mana saja, hampir di semua belahan bumi Thailand. Pad Thai memang simbol makanan rakyat dan juga adalah street food paling laris di Thailand. Tak heran jika traveling kemanapun di hampir seluruh area Thailand, makanan ini yang akan selalu ditemui.

IMG_7595
Pad Thai

Rasanya semerbak, aroma bumbunya wangi, saya menduga ada harum minyak zaitun samar-samar. Campuran telur, mie dan kecampah berpagut di lidah. Ditambah dengan sambal khusus Pad Thai, terbuat dari saus, irisan cabai dan bawang merah, rasanya bertaut antara asam dan pedas. Sambal ini memang diramu khusus untuk Pad Thai, nama sambalnya adalah Nancim Padthai. Pad Thai ini akan makin lengkap jika ditambah perasan jeruk nipis, pas rasanya di lidah.

Masih ada sajian yang menyusul, namanya sedikit rumit di lidah, Nang Krob Pad Heng. Tapi bentuk makanan dan rasanya tidak serumit namanya. Nang Krob Pad Heng adalah kerupuk kulit sapi yang dilumuri saus manis pedas. Tak ada beda dibandingkan dengan kerupuk kulit di Indonesia, sama. Rupanya lumuran saus manis pedas tadi adalah saus untuk Tom Yum, pantas saja rasanya khas, manis-asam-pedas bertaut menjadi satu.

Tiga Main Course Utama

Setelah mencicip entree maka sajian berikutnya adalah main course.  Ada tiga sajian utama yang disajikan oleh Restoran Thailand Thai Alley sebagai main course. Pertama adalah Neua Yang, kedua adalah Pla Garupa Manaow dan yang terakhir Grand Seafood Tower. Sebagai pelengkap main course yang berat, chef menyajikan Yod Mala Fai Deng yang merupakan sayur pucuk daun labu.

Yang pertama datang adalah Neua Yang, daging steak panggang dari Australia. Neua Yang racikan Chef Dam adalah versi lokal Thailand untuk steak. Bedanya adalah daging di Neua Yang sudah diiris tipis-tipis dan tidak berbentuk daging utuh seperti steak a la barat. Karena disajikan demikian maka bumbu grill yang manis pedas rempah yang semerbak mampu meresap hingga ke dalam dagingnya. Ini juga membuat daging dimasak sampai matang dan menjanin dagingnya empuk dan bertekstur lembut.

IMG_7600
Pla Garupa Manaow

Chef Dam kemudian menyajikan Pla Garupa Manaow sebagai main course kedua dari Thai Alley, saya merasa sajiannya mirip ikan kuah asam atau pindang asam yang jamak ada di belahan Indonesia bagian Sumatera. Hampir-hampir mirip, kecuali di kuahnya yang lebih kental dan aroma rempahnya yang lebih terasa.

Ikan khusus untuk sajian Pla Garupa Manaow adalah Kerapu. Pilihan tepat karena karakteristik ikan kerapu memiliki daging yang tebal dan tekstur daging yang lembut. Olahan ikan kuah asam versi Thailand ini memang rasanya asam dan pedas. Dua paduan rasa ini membuat sajian ini sangat segar di lain dua rasa yang dominan tadi, ada rasa manis yang menyentuh lidah sesekali.

IMG_7598
Kiri Kanan : Grand Seafood Tower, Neua Yang, Pad Thai, Thai Tajil

Save The Best For The Last, itu idiom yang disimpan oleh Chef Dam. Chef menyimpan sajian terbaik sebagai pamungkas. Maka suguhan terakhir untuk main course adalah Grand Seafood Tower. Sajian ini bisa diartikan secara harfiah, susunan olahan ikan laut dalam berbagai bentuk yang disajikan dalam wadah seperti menara. Segala macam hidangan yang umum ditemui dalam kuliner sea food bisa ditemukan di sini. Mulai dari cumi-cumi, kerang, udang sampai kepiting yang merah merona serta menggoda.

Ada banyak bentuk dalam satu susunan Grand Seafood Tower. Bagian bawah adalah olahan rebus, baik cumi-cumi, kerang ataupun kepiting diolah dengan direbus dilengkapi dengan semacam acar dan sayur-sayuran. Sementara bagian atas adalah untuk gorengan, semuanya digoreng baik itu cumi maupun udangnya. Untuk cumi digoreng tepung sampai kering, sementara udangnya digoreng begitu saja sampai kering.

Yang membuat Grand Seafood Tower ini menjadi lengkap adalah sambalnya. Seperti halnya olahan yang lain, sambal untuk Grand Seafood Tower ini pun istimewa, namanya adalah Nancim Talay. Sambal ini memang khusus untuk Grand Seafood Tower, uniknya sambalnya berwarna putih tapi pedasnya begitu terasa dan ada rasa asam dari jeruk nipis yang diperaskan pada sambal ini.

IMG_7599

Tiga main course tadi adalah signature dan makanan paling populer yang dimiliki oleh Thai Alley. Dan tak salah jika sudah mencicipi ketiga-tiganya saya merasa sudah di Thailand, walaupun faktanya belum. Bagi saya ketiga main course tadi sangat pas bagi yang ingin merasakan masakan Thailand atau barangkali merindukan kuliner Thailand.

Dessert dan Rahasia Kelezatan

Sebagai penutup ada dua dessert yang disuguhkan. Seolah mengerti dengan main course yang memang menu berat, dessert yang disuguhkan adalah sajian yang ringan dan tidak menyiksa perut. Dua dessert yang disajikan sama-sama berbahan ketan, hanya bedanya satu ketan hitam dan satu lagi ketan putih.

Saya mencoba dessert pertama, Khao Niew Dam. Ini serupa dengan jenang ketan hitam, sajiannya adalah ketan hitam dan leci segar dengan siraman santan yang amat gurih. Kuliner ini menyegarkan, pas sebagai penyegar setelah menyantap menu yang berat. Istimewanya adalah ketan hitamnya, bulirnya besar-besar dan empuk sekali.

IMG_7608
Khao Niew Dam

Dessert kedua barangkali juga salah satu kuliner paling populer dari Thailand, Khao Niew Mamuang atau nama populernya adalah Mango Sticky Rice. Kuliner ini juga hampir bisa ditemui di seluruh Thailand dan jajanan yang sangat disukai di Thailand. Khao Niew Mamuang olahan Thai Alley serupa dengan di Thailand sana, ada mangga, fla dan ketan. Jangan tanya rasanya, pokoknya lezat luar biasa. Buat saya ini bagian terbaik dari sajian di Thai Alley.

Sesungguhnya Khao Niew Mamuang ini adalah sajian istimewa di Thai Alley. Pasalnya sajian ini tidak ada setiap hari, untuk menjamin kualitas Khao Niew Mamuang yang disajikan Thai Alley hanya mau menggunakan mangga kualitas terbaik yang jelas manis. Itulah mengapa saya beruntung bisa mencicipinya karena tidak di sepanjang musim ada mangga terbaik yang bisa diperoleh. Jelaslah sedap dan segar sekali dessert terakhir ini, rasanya membuat saya melayang-layang saking lezatnya.

IMG_7605
Mango Sticky Rice

Kenapa oalahan kuliner di Thai Alley bisa begitu lezat dan sama dengan citarasa di Thailand? Jawabannya ada di Quality Control yang ketat untuk menjamin citarasa kuliner yang disajikan. Untuk setiap halaman, bahan dasar dan bumbu dasar asli didatangkan dari Thailand. Sementara untuk bahan pendamping dipilih dari bahan-bahan terbaik dari dalam negeri. Bumbu-bumbu tersebut juga diolah langsung oleh Chef dari Thailand. Jadi bisa dipastikan rasa, aroma dan kualitasnya akan benar-benar terjaga.

Sementara tangan pengolahnya pun langsung didatangkan dari Thailand, seperti Chef Dam yang menyajikan masakan super lezat untuk saya. Dengan dua hal ini pastilah restoran ini menyajikan sajian terbaik untuk mereka yang mencari kuliner Thailand.  Thai Alley juga menyediakan menu variasi. Misalkan pengunjung ingin menu khusus, chef akan menyediakan sesuai keinginan pengunjung.

Konsep Thai Alley yang membuat restoran mirip dengan suasana lapak-lapak Street Food di Thailand juga perlu diacungi jempol. Ambience khas Thailand juga benar merasuk. Intinya adalah, jika ingin mencari makanan Thailand, maka Thai Alley ini salah satu restoran Thailand terbaik di ibukota.

Tabik.

Thai Alley Gandaria City.  South Lobby, GF. Telepon : 021-29008038

IMG_7609
Foto bersama. Saya, Titiw, Chef Dam, Nova dan Yudas. (ki-ka)
Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

6 KOMENTAR

  1. Eh, itu chef Dam tampangnya mirip orang Indonesia… (berusaha mengalihkan pandangan dari foto makanan :p)

    Sementara ini, makanan Thailand yang cocok di lidah saya baru Pad Thai. Itu pun bukan Pad Thai Tom Yam, karena menurut saya Tom Yam itu terlalu campur aduk untuk dipandang sebagai makanan, hahaha.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here