IMG_0493

Berhubung akhir pekan ada sedikit kesibukan, artikel wawancara akhirnya harus muncul di awal pekan. Tapi tak apalah, semoga bisa menjadi bacaan awal pekan dan menjadi penyemangat saat bekerja. Sekarang ini dunia traveling semakin menjadi gejala umum dewasa ini, bukan lagi sekedar hobi atau sarana melampiaskan penat namun sudah menjadi gaya hidup dan adu gengsi. Semua berlomba traveling, paling jauh, paling unik, paling murah dan berbagai paling lainnya. Sampai-sampai ada idiom seperti ini “Quite Your Job and Let’s Travel”, dan berbagai kisah membuai bagaimana menyenangkannya hidup hanya berjalan-jalan saja. Tapi liburan adalah hak yang bisa dilakukan setelah dilaksanakannya kewajiban. Dan ada orang-orang yang memilih terus bekerja untuk mendanai liburannya, tidak ada yang salah dengan cara itu bukan?

Di tengah euforia yang memabukkan tentang gambaran bagaimana menyenangkannya hidup hanya diisi jalan-jalan tanpa tahu bagaimana kerasnya perjuangan dibaliknya. Saya menyajikan hal yang sebaliknya, menyajikan sosok yang terus bekerja sambil berjalan-jalan. Ada satu klausul bahwa jika prestasi kerjanya bagus, maka dia mendapatkan reward dari perusahannya untuk berjalan-jalan, work hard, travel hard.

Kenalkan namanya Wahyuni Retno Hapsari, akrab dipanggil Hapsari dia adalah adik kelas saya semasa SMA. Dalam wawancara kali ini dia akan menceritakan tentang background kerjanya yang memungkinkan dia rutin terus berjalan-jalan keluar negeri. Jika anda berpikir dia adalah jurnalis, travel blogger, digital nomad, penulis, full time traveler, selebtwit ataupun freelancer, maka anda salah besar, karena sesungguhnya pekerjaannya sangat jauh dari dunia jalan-jalan. Simak berikut.

Saya / S : Halo Dek Hap, boleh minta waktunya untuk wawancara sebentar?

Hapsari / H : Boleh-boleh mas, kebetulan aku lagi ga sibuk-sibuk amat nih..

S : Aku penasaran nih, sebenarnya kerjamu itu apa sih? Kog enak banget bisa rutin jalan-jalan, menclok sana menclok sini.

H : Aku ini kerja sebagai insurance agent / agen asuransi mas, bahasa sekarangnya sih mungkin marketing di insurance company.

Nah di insurance itu sistemnya kalo kita bisa achieve target penjualan maka kita akan dapat reward jalan-jalan ke luar negeri mas. Gampangnya begini, kalo produksi /performa individu kita bagus, nggak jarang juga akan dikirim ke negara lain untuk belajar segala hal tentang insurance di luar negeri itu gimana dibandingkan di Indonesia, pokoknya seru deh mas kerja sebagai agen asuransi itu.

S : Nah, menarik sekali nih, seorang agen asuransi yang jalan-jalan ke luar negeri. Pasti banyak orang yang tidak tahu. Nah, sudah berapa negara dikunjungi karena pekerjaan sebagai ini?

H : Ummmm… sebentar.. Sambil sekalian ngitung ya mas, nanti aku sebutin jg negara-negaranya, soalnya aku suka lupa kalo nggak liat pasporku.. hehe.

Seingatku ya, pertama banget itu ke Yunani, terus Thailand, Singapore, Malaysia, Phipilina, Korea, Belanda, Swiss dan Inggris. Urut-urutannya aku lupa mas, tapi yang pasti 2 terakhir ini aku inget karena baru aja dari sana.

S : Mungkin banyak yang pengin pengin kerjaan seperti Hapsari, kerja tapi tetap bisa rutin jalan-jalan. Apakah Hapsari menganggap ini adalah pekerjaan impian dan menikmati sekali pekerjaannya?

H : Dibilang impian juga enggak sih mas, bahkan orang-orang Indonesia kebanyakan menurut pengalamanku di lapangan masih underestimate sama pekerjaan sebagai agen asuransi.

Awalnyapun aku enggak kepikiran kerja sebagai agen asuransi, boro-boro mas, dulu pas kuliah dapat materi asuransi aja aku nggak paham. Hehe. Cuma yang selalu aku yakini dari dulu itu, kalo kita serius di suatu hal pasti suatu saat kita akan dapatkan apa yang kita impikan.

Selama 3 tahun lebih di asuransi, masih teritung seumur jaguna mas.  Bisa dibilang aku menikmati banget pekerjaan ini mas. Pada dasarnya begini, kalo kita tau ilmunya pasti kita bisa kok bantuin orang-orang untuk menata keuangan mereka.Nah, sampai sekarang pun aku masih belajar mas. Soalnya jadi agen asuransi itu gampang-gampang susah juga tergantung bagaimana cara pandang kita. Mungkin temen-teman aku liatnya “Wah enak ya kok Hapsari bisa jalan-jalan terus” padahal sebenarnya kan mereka ga tau kalo sebelum jalan-jalan itu aku kerja keras dulu. Tapi justru tantangannya disitu mas. Pokoknya prinsipnya sih Work hard, travel hard. hehe.

IMG_0494

IMG_0501

S : Nah, sebagai sesama penggemar Manchester United. Kemarin Hapsari sudah berhasil naik haji ke Old Trafford, bisa dijelaskan bagaimana perasaannya?

H : Old Trafford ini sebanarnya target tahun kelima setelah aku bekerja mas. Tapi alhamdulillah kok ya bisa dicapai di tahun ketiga aku kerja di asuransi, Tuhan baik banget kayaknya sama aku mas.

Rasanya itu : Amazing. Incredible. Unbelievable. Sampai sekarangpun aku merinding kalo inget pas aku disana mas. Pertama kali menginjakkan kaki di Old Trafford aku cuma terdiam beberapa saat, padahal aku baru sampe depan pagernya, aku ga percaya bisa ke Old Trafford mas.

Pas masuk ke halamannya. Cuma melongo sambil mengagumi segala hal yang ada didalam Old Trafford mas. Kebetulan juga pas itu aku beruntung bisa sekalian nonton pertandingan MU vs Chelsea. Wong di depan pager Old Trafford aja aku diem kehabisan kata-kata untuk gambarin perasaanku bisa sampai Old Trafford, lha ini pas aku menginjakkan kaki didalam stadion dengan semua penonton, fans MU dari seluruh penjuru dunia. Aku cuma merinding terus mas.

Apalagi waktu pemain-pemain MU dipanggil masuk ke dalam lapangan satu persatu, itu momen paling mengharukan buat aku, sampai aku itu nangis lho mas. Dan bahkan sampai orang disebelah aku nanya kenapa aku nangis. But thats the feeling. Euforia bisa sampai OT, nonton langsung pemain-pemain idola bertanding bagiku adalah the greatest memory experience i’ve ever had mas.

S : Nah selain ke Old Trafford kan juga sightseeing di Kota Manchester. Ceritakan dong bagaimana Manchester itu sebenarnya?

H : Manchester itu kotanya relatif sepi mas, termasuk kota pinggiran kalo terkenal. Manchester terkenal ya karena sepakbolanya. Karena rivalitas MU dan Man.City. Nah, selain itu juga terkenal karena University of Manchester.

Kotanya sendiri tipikal kota-kota tua di inggris. Bangunan tuanya bagus dan terawat rapi. Kayaknya tuh rumah-rumah disana setipe semua. Aku bener-bener merasa blessed mas, dulu aku cuma bisa liat gambar-gambar di buku pelajaran, sekarang bisa menapak kaki sendiri di Manchester.

Selama di Manchester aku tinggal di daerah lingkungan kampus Univ of Manchester, dan disana aku kebanyakan ketemu dengan mahasiswa-mahasiswi yang belajar disana.

Saat disana aku kemana-mana naik bis atau jalan kaki mas menikmati suasana kota. Pernah suatu kali ketemu sama 2 mahasiswi indonesia di bis, tapi sayang nggak bisa ngobrol banyak dengan mereka.

Oia, Manchester itu nggak begitu susah untuk dihapalin jalanannya. 2 hari disana aja aku udah bisa naik bis sendiri karena rutenya mudah banget diapalin mas.

Orang-orang Manchester itu baik-baik, ramah dan terpenting,  toleransi agamanya bagus bgt mas. Di daerah tempat aku tinggal ada sebuah gereja, seingat aku namanya St. Curtis. Setiap hari Jumat, sebagian ruangan gereja itu dipakai untuk jumatan mahasiswa-mahasiswa muslim disana. Nggak jarang juga kalo ada acara-acara keagamaan agama lain yang dilakukan di gereja itu. Walaupun gereja tp fungsinya malah sudah seperti gedung serbaguna. Amazing banget.

Contoh toleransi lain ya seperti restoran-restoran arab berjajar berdampigan dengan restoran eropa dan mereka nggak pernah berantem karena saingan. Orang-orang muslim berjilbab lalu lalang di jalan sama orang cuma pake bikini sering aku lihat dijalanan mas. Ngeliatin berbagai macam orang di jalanan itu aku cuma terperangah. Kog bisa? Hehe.

Di Manchester juga aman mas, pas disana sempet liat cewek-cewek pake rok mini jalan tengah malem sendiri. Terus ada sekelompok cowok juga dan meraka nggak gangguin cewak-cewek itu mas. Setelah aku tanya, ternyata di Manchester itu wanita sangat dihargai mas. Kalo misal ada cowok yang ngajak kenalan seorang cewe dan cewe itu merasa terganggu, si cewek berhak lapor ke polisi dan cowok itu bisa langsung bayar denda ataupun dapat tindakan hukum lainnya. Hal itu keren banget menurutku. Jadi disana sangat aman mas neighbourhoodnya.

Untuk cuaca disana, bisa dibilang emang nggak seenak di indonesia. Waktu aku disana suhunya 6-12 derajat celcius, padahal itu lagi summer lho tapi masih ujan terus hehe. Cuma karena sebelum ke Manchester aku sempat singgah di Swiss yang suhunya sampai minus 30 derajat, di Manchester aku happy banget mas, ga berasa dingin. hehe.

Rasanya kalo nyeritain Manchester nggak akan ada habis habisnya mas. Untuk kulinernya sendiri bisa dibilang nggak ada yang special, ya kaya makanan-makanan Eropa kebanyakan. Nggak sepeti di Indonesia yang tiap daerah ada makanan khasnya, kalo untuk makanan, Indonesia tetep nomer 1 lah mas.

IMG_0485

S : Gimana sih menyiasati tetap bisa jalan-jalan walau sedang bekerja?

H : Mensiasatinya ya biar gimana aku bisa dapat reward dan aku selalu punya target mas. Kalau dapat reward kan akhirnya bisa jalan keluar, kerja dan jalan-jalan. Nah, setiap hari aku bikin target harian mingguan bulanan bahkan tahunan. Mungkin orang pikir kok repot amat, pada bilang jalanin ajalah. Cuma aku orangnya kan gabisa kaya gitu mas. Kalo kita organize diri dengan baik dan tau aktivitas yang harus dijalanin apa aja. Pasti untuk mengejar target akan lebih mudah. Apa impian aku, aku tulis aku tempel dimana-dimana biar aku selalu inget dan semangat untuk meraihnya.

S : Dari perusahaan ga ada masalah kalo kerjanya disambi jalan-jalan?

H : Perusahaan gapapa mas, kan ini reward dari mereka atas kinerja kita. Biasanya kita kalo jalan itu yang bareng sama orang kantor lamanya sekitar 5 hari + 2 hari perjalanan kalo ke Eropadan kalo sekitar Asia hanya 5 hari. Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, work hard travel hard.

Ini enaknya kerja di insurance karena semuanya flexible mas. Mau nggak kerja ya gapapa, tapi ya nggak bisa achieve apa-apa. Kalo di insurance ini semua orang adalah opportunity. Setiap tempat yang kita tuju, kita bisa kerja disitu mas. Misalnya aku kemarin ijin seminggu medical check up di Singapura, nah itu pun aku bisa kerja mas. Ngobrol-ngobrol sama orang, itu juga opportunity mas. Bisa kerja dimana aja.

S : Enjoy?

H : Enjoy banget mas, gimana bisa enjoy kerja dan jalan-jalan, ya karena dengan kerja/seminar itupun aku merasa bisa jalan-jalan dan aku pasti berintreraksi sama orang-orang baru yg biasanya orang asal negara tujuan kita. Seperti kemarin terakhir seminar di Filipina, aku ketemu dan berbincang-bincang dengan teman-teman disana. Nggak hanya 1-2 orang tapi bisa sampai selusin orang. Dari mereka selain kita bicara pekerjaan, kita juga bahas travelling. Itu aku sih yang lebih tanya-tanya ke mereka. Di Filipina itu apa aja yang khas tempat-tempatnya yang sering dikunjungi turis dan hal-hal lain mengenai Filipina. Dari situ pun aku bisa tau banyak hal tentang Filipina dari penduduk sana langsung.

Hebat kan mas bagaimana 1 orang bisa menjadi guru buat kita. Selain bicarain kerjaan mereka-mereka ini bisa kasih tau banyak hal yang tadinya aku nggak tau. Itulah makanya aku enjoy banget kerja sambil travelling.

S : Gimana caranya bisa enjoy? Kan tetap saja harus kerja.

H : Mas, senengnya di insurance itu salah satunya bisa ketemu macem-macem orang dengan karakter yang berbeda-beda. Kalo yang kerja sambil travelling itu pas aku di Thailand dan Filipina mas, disana seminar 5 hari ngomongin insurance di negara masing-masing,di Asia, di Eropa, Amerika, seru mas.

Aku nggak pernah merasa beban kerja disini, justru motivasi utama di insurance karena aku mau jalan-jalan. Aku bisa jelajahi semua yang dulu cuma aku bisa liat di buku. Kalo pas lagi kerja sambil travelling aku harus bisa maintain waktuku, waktunya kerja ya harus fokus, setelah itu fokus juga ke travelling, exploring kota itu. Pas di Thailand dan Filipina, pagi-sore seminar, malem baru bisa explore. Tapi toh itu juga nggak mengurangi kesenangan travellingnya mas.

Terus menurutku travelling walaupun lagi kerja di luar menurut aku gampang aja sih mas. Yang pertama adalah kita harus bisa menguasai benar Bahasa Inggris. Karena Bahasa Inggris inilah penghubung yang bener-bener penting. Gimana coba kita bisa enjoy ke luar negri tapi gabisa komunikasi? Banyak orang-orang kantor aku terutama ibu-ibu,kadang ada juga bapak-bapak yang gabisa Bahasa Inggris padahal mereka udah 10 bahkan 20 tahun kerja disinipun tetep gabisa Bahasa Inggris. Dan ketika keluar mereka memang susah untuk ngapa-ngapain. Kalo udah bisa komunikasi dengan lancar, jelek-jeleknya kita nyasar di belahan manapun pasti justru bisa enjoy dan eksplor dimanapun.
Yang kedua yang menurutku nggak kalah penting, sebelum kita mau ke luar negeri baik hanya untuk kerja atau sekedar jalan-jalan, aku selalu observasi dulu gimana lokasi yang akan dituju. Kaya kemaren aku ke Swiss, Manchester dan London, aku udah cari buku panduan mas tentang tempat-tempat itu. Disana pasti kita nemuin semua yang kita butuhkan. Googling juga bisa atau tanya temen yang udah pernah kesana sebelumnya. Tanyain tentang semua hal, mulai dari tempat makan, lokasi wisata, hotel, transport dan yang paling penting kartu telpon. Nah, dari semua hal yang udah kita searching dulu sebelumnya pasti akan memudahkan dan bikin kita mantep untuk pergi kesana. Jadi walaupun hanya kerja doang nggak sempet jalan-jalan,orang pasti tetep bisa enjoy. Misal dimana mereka nanti akan kerja, kita langsung searching lokasi terdekat. Pasti kita tetep bisa enjoy.
696f74408b1d11e19dc71231380fe523_7

IMG_0499

S : Tampaknya yang paling bikin seneng adalah pas ke Yunani dan Swiss.. hahaha.. Adakah destinasi impian lainnya?

H : Iya mas, Alhamdulillah sekali. Sebenarnya destinasi impianku hanya Manchester dan Yunani. 2 ini yang tampaknya sangat susah untuk kesana tapi ternyata malah sudah aku rasakan dan alami semua keduanya. Manchester itu mas tadi sudah tau gimana disana dan apa yang bikin aku suka. Kalo Yunani itu bener-bener kota terindah di dunia menurutku. Mykonos dan Santorini itu luar biasa. Subhanallah sekali aku udah bisa merasakan dan melihat sendiri kebesaran Tuhan. Actually im not a big fan of Switzerland mas. Karena aku orangnya nggak tahan dingin. Tapi karena tujuan travelling kemarin kesana, aku berusaha enjoy, dan nggak mengelak juga kalo Swiss itu pegunungan saljunya amat sangat indah.

Untuk destinasi yang aku impikan lagi selain Manchester dan Yunani yaitu Iceland. Kayanya agak bertolak belakang karena aku gabisa dingin. Cuma menurut aku, kemaren aku bisa handle minus 30 derajat di Swiss. What could have been worse than  minus 30 derajat? Semoga di Iceland bisa. Hehe. Kemarin temen aku ada yang kesana mas, liat foto-foto dan denger cerita dari dia, buat aku pengen banget bisa kesana someday , entah dari kerja ataupun dari pribadi aku berharap banget bisa ke Iceland mas.

S : Apakah bertemu banyak orang itu hal yang paling berharga selama traveling?

H : Ya mas, pasti bertemu banyak orang merupakan yg paling menarik. Bahkan sama guide lokalnya pun itu bikin pengalaman yang nggak terlupakan mas. Aku ini cerewet dan tukang nanya mas. Misalkan kemaren pas di Belanda kita berkunjung juga ke pabrik Heineken disana itu sama tukang cleaning room aja aku nanya mas, jawabannya kadang mencengangkan dan memberi hal-hal baru. Pokoknya orang baru itu adalah pengalaman baru buat aku.

S :Quit a job lets travel. Setuju?

H : Um, kalo yang ini dari pengalaman yang aku alami sendiri, kita kan nggak mungkin hidup hanya senang-senang dan jalan-jalan. Kalo aku sendiri rasanya ada kepuasan di diriku kalo aku kerja keras dan paid off nya dengan jalan-jalan. Jelas, jalan-jalan itupun pasti udah ada budgetnya, dan rasa yang aku alamin kalo kita keluar negeri dan menghabiskan uang yang sudah dibudgetkan buat jalan-jalan dari hasil kerjaku itu seneng banget. Makanya aku tetap serius di kerjaanku salah satunya demi menyalurkan hobi travellingku mas.

S : Setelah jalan-jalan sambil bekerja di luar negeri, pernah kepikiran ga misalnya keluar dari kerjaan ini dan menikmati jalan-jalannya aja?

H : Nggak pernah mas,  mungkin jawabannya mirip spt yg diatas. Aku malah sempat kepikiran pengen kerja di insurance luar negeri bukan di Indonesia. Pengen nyoba tantangan diluar sana, tapi itu keinginan jangka panjangku mas. Untuk sekarang aku belum terpikir untuk keluar kerja hanya untuk jalan-jalannya. Karena sekarang pun aku bisa dapat keduanya sekaligus.

S : Nice dik. Anyway makasih banyak untuk waktu dan wawancara panjangnya. Selamat bekerja dan semoga sukses selalu.

H : Sama-sama mas, makasih juga udah ditanya-tanya. Maaf kalo jawabannya kurang memuaskan.

Demikian wawancara dengan Hapsari dan bagaimana jalan-jalan tak perlu mengganggu kerja dan sebaliknya, bisa berjalan seiring sejalan dan saling melengkapi. Jika ingin keep in touch dengan Hapsari, bisa simak kicauannya di @HapsariRz , mohon maklum jika jarang berkicau, itu semata karena kesibukannya bekerja.

Tabik.

941393_139659016227004_1408419651_n

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

39 KOMENTAR

  1. setuju banget… sy juga candu traveling tapi kalau mau jadi bener2 nomad atau traveling melulu kayaknya hidup (sy pribadi) jadi ga balance… hidup tetap ada tanggungjawab kan… dan masih banyak mimpi2 lain yg mau saya raih… jadi let’s travel hard, work hard 😀

  2. Waw.. ngeliat pict nya aja dah menggiurkan. Old Trafford! Hmmm.. Jadi destinasi impian tuh, Mas n Mba, yang kedua setelah Mekah-Madinah. 😀

    Btw, itu dibiayain kantor ya, ke OT dan sekitarnya? Kalo pribadi, ada yg bisa nge-share ga, kira2 biaya perjalanannya?? Hapsari ato Mas Efenerr mungkin? 🙂

    • hai mas..
      untuk yg ke OT ini, aku pribadi.. cuma kemarin sebelum ke OT aku ke Swiss dulu. Yang dibiayain kantor itu yg ke Swiss nya mas. Dari Swiss ke Manchester,London dan sekitarnya, pribadi.
      Kalo aku nggak salah ingat, aku dari Zurich-London-Manchester naik British Airways kurang lebih 2.5jt.
      Untuk biaya pulangnya akomodasi kantor juga. Jadi dari Swiss aku extend 2 minggu di Manchester dan London mas =)

      • Halo juga Hapsari..
        Ooh gitu, ya.. Wah, enak banget tuh, apalagi nontonnya pas MU vs Chelsea.
        Biayanya segitu ya, karena saya pernah denger, kalo ikut paket wisata dari Indo. kok biayanya sampe hampir 40 juta.

        Btw, pemain MU (terutama pemain baru) juga suka ngeluh, di Manchester hujan melulu. Hehe

        Wah, enak juga ya, kalo punya kesempatan bekerja di perusahaan yang ada reward seperti itu.

        Jadi kapan nih, kita kesana Mas Efenerr?? Hahaha..

      • Mas Dimas :
        Hehe iyaa memang sekitar 40jt mas ke UK. Alhamdulillah aku kan extend dari swiss.. Perjalanan dari Jkt-Swiss, Swiss-Jkt sudah diakomodir dari perusahaan mas. Jadi aku hanya mengeluarkan biaya untuk dari Swiss-Manchester. Hehehe. Dan mengubah perjalanan pulang yaitu Manch-Jkt.
        Ayok nabung mas-mas.. Biar bisa ke OT bareng.. Aku jg mauu kesana lagi hehehe.

      • Wah, kita diajak ke UK bareng tuh Mas? Mau dong ya, udah ada guidenya gitu. 😀

        Oooh gitu, saya jadi punya sedikit gambaran buat ancang2 kesana. Ada juga ya, rute langsung Manchester-Jakarta?

        Yap, dimulai dari sekarang dicatet dulu mimpinya, biar termotivasi buat berangkat kesana. 😀

  3. ” Kalo aku sendiri rasanya ada kepuasan di diriku kalo aku kerja keras dan paid off nya dengan jalan-jalan” setuju banget ama yg satu ini.

  4. menginspirasi !

    sedikit OOT, dulu saya memandang sebelah mata pada pekerja asuransi, mereka tak ubahnya penjual janji2 manis. namun satu demi satu teman pekerja asuransi membuktikan bahwa effort mereka luar biasa. tambah satu lagi ini, hapsari .. 🙂

    thanks for sharing, chan ..

    • Hai mbak & mas..
      Iyaa mbak aku aja nggk nyangka bisa kerja di asuransi.. Awalan juga susah.. Di indonesia masih susah bgt mengubah mindset org ttg insurance.. Tp justru disitu tantangannya..
      Kebetulan waktu kemarin nonton MU vs Chelsea di OT, aku berkesempatan untuk pre dan post match dinner bareng seluruh fans2 MU ( VIP package), disana model round table dinner, dr sgala penjuru. Satu meja 10org. Kebetulan di meja aku ada yg dari Ausie, Afsel, London, Singapura, Taiwan, Hongkong, Swiss, Italia. Kita bertukar cerita ttg MU di negara kita masing2 dan juga job kita masing2. Aku pun bertanya gmn insurance di negara mrk. Dan tyt di Eropa setiap org malah wajib punya. Di Afrika Selatan, juga semua kepala keluarga wajib punya insurance. Hehe.
      Jadi memang tantangan kok mbak,mas.. Asal dijalaninnya bener dan fokus,insyaallah berhasil dan nggak merugikan org 🙂

  5. Keren banget! Work hard, Travel hard. Kayaknya kuncinya fokus ya. Fokus kerjaan iya, fokus travelling juga iya. Jadi bisa kesampain 2-2nya. Duh, aku masih salah fokus mulu nih #kemudiancurhat 🙂
    Anyway, thanks (both of you) for sharing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here