Piknik Ibu

Sebuah pesen pendek masuk ke dalam handphone saya kemarin siang, dari ibu saya rupanya.

“Le, ibu lagi piknik ke Pantai Drini..”

Saya cuma tersenyum, ibu saya memang begitu. Tanpa pemberitahuan tiba-tiba sudah kemana. Seperti pekan lalu, ibu juga mengirim pesan pendek, mengabarkan kalau sedang dalam perjalanan pulang dari Solo. Ada angin apa dia ke Solo? Memang di usianya yang sudah melewati setengah abad, ibu saya tampaknya sangat menikmati hidupnya, mengajar di SMA dan jalan-jalan, atau terkadang bereuni dengan teman-teman kuliahnya dulu,

Untuk pikniknya kali ini saya cukup iri, karena saya belum pernah ke Pantai Drini. Dari foto yang ibu kirimkan lewat temannya, Pak Yus. Rupanya Pantai Drini berpasir putih, sepi dan indah. Pantai yang letaknya di pesisir selatan Yogya ini berhasil membuat saya ngiler untuk kesana. Berarti kali ini ibu menang 1-0 dari saya.

Ibu memang rutin pihnit, begitu ibu saya melafalkan piknik. Biasanya dengan teman-teman sesama guru di SMA-nya. Melepas penat saat mengajar dan memanfaatkan libur yang cukup panjang. Piknik a la ibu dan teman-temannya pun sederhana, biasanya hanya patungan mobil dan bensin, lalu saling berbagi bekal. Biar murah, yang penting kebersamaan dan rasa kekeluargaan sesama rekan guru tetap terjaga.

Saya kira saya akhirnya sadar, darimana garis hobi jalan-jalan saya diturunkan. Dari ibu tentunya. Tiba-tiba sudah pergi kemana dan membuat anak-anaknya terkejut. Dan memang begitulah ibu, selalu memberi kejutan pada anak-anaknya. Seperti pesannya kemarin siang itu.

Sebentar, rupanya kejutan dari ibu tak hanya sampai sampai disini. Menjelang ashar, ibu kembali mengirim pesan.

“Le, ini ibu lanjut ke Imogiri.”

Ya, ibu saya memang senang jalan-jalan dan memberi kejutan. Hahaha.

Tabik.