original

Ini adalah gambar motor saya seusai diperkosa hujan kemarin lusa, memang lusa saya menuju Bandung bermotor. Sebenarnya enggan bermotor tapi demi mendengar Rancaekek macet total, saya urungkan bermobil dan akhirnya sore-sore saya panasi motor kesayangan, saya isi bensin dan begitu jam 5 tet saya langsung menghajar jalanan menuju Bandung.

Dan benar begitu Rancaekek memang sudah macet total, penyebabnya adalah penyempitan badan jalan karena pembetonan ruas jalan. Memang Rancaekek ini biang macet yang sudah akut menahun, beberapa minggu lalu banjir, sekarang renovasi jalan, kalo hari-hari biasa macet karena bubaran pabrik, komplit menu macetnya. Kemacetan ini membuat hampir semua kendaraan bermotor pun menyerah, bahkan motor yang biasanya seenaknya meliuk-liuk di sela-sela kendaraan lain pun menyerah dan menepi.

Lain dengan saya, trabas. Untungnya motor saya adalah supermoto lansiran Kawasaki, tinggi, setelah melihat situasi, saya kemudian melewati bahu jalan tanah, hajar; bertemu trotoar tinggi, enteng (untungnya trotoar di Rancaekek sedang kosong); ketemu genangan air sebetis orang dewasa, terjang. Sesekali bertemu dengan pemotor yang seenaknya melawan arus padahal kondisi jalan macet total (di Rancaekek ini hal yang lazim dan menyebalkan) saya raungkan knalpot dan agar mereka menepi dan memberi jalan untuk saya (karena memang seharusnya begitu, jalan macet malah melawan arah).

Saat pertama kali memilih membeli motor trail/supermoto ini saya memang bukan untuk gaya-gayaan, alasannya lebih ke fungsi motor yang bisa maksimal untuk dipakai. Tidak ada tendensi misalnya pakai motor trail kelihatan jantan, tidak. Semua murni pilihan logis, dan berikut beberapa alasan logis saya membeli motor trail/supermoto dan kemudian saya modifikasi sedikit untuk meningkatkan performanya :

1. Kondisi Jalan

Kenapa harus trail/supermoto? karena motor jenis ini adalah pilihan terlogis untuk kondisi jalan di Indonesia yang tidak lebih baik dari kondisi jalan di era penjajahan kolonial, buruk dan semakin buruk. Dengan motor trail/supermoto, tak perlu risau. Mau kondisi jalan jelek, mau kondisi jalan bagus, semua bisa diterjang dengan mudah. Coba bayangkan jika memakai motor bebek, matic, atau motor sport dengan kondisi jalan banjir, pasti mikir-mikir. Atau menemui kondisi jalan rusak, berbatu dan tanah, wah pasti mau melaju juga berpikir, mentok mesinlah, terbentur batu apalah, dengan trail semua bisa teratasi.

2. Performa Mesin

Untuk performa saya kira Kawasaki bisa jadi pilihan. Setiap mengeluarkan seri motor, Kawasaki pasti selalu menelurkan motor-motor dengan mesin yang outstanding. Trail Kawasaki karakternya galak dan cenderung liar, apalagi jika sudah dilakukan ubahan, mesin dijamin sangat bertenaga. Sebagai gambaran, karena saya melewati jalur Garut-Bandung untuk melalui tanjakan Nagrek ataupun lingkar Nagrek, dengan trail tidak ada masalah, mesin melaju kencang tanpa kehilangan tenaga. Tapi Kawasaki agak sedikit menahan performa mesin motor ini, saya maklum sih karena jika tidak bisa bahaya, mesin motor ini sesungguhnya monster.

3. Tangguh

Motor ini sudah beberapa kali jatuh, tabrakan, tapi tetap kokoh. Saya tidak mau mengagung-agunakan motor sendiri, tapi silakan coba sendiri. Untuk urusan mesin pun mesinnya tidak usah diragukan, dijamin tangguh, motor ini sudah pernah saya pake ke puncak gunung, mudik bolak-balik, dan berbagai perilaku yang menyiksa mesin, alhamdulillah masih tetap enak dipakai.

4. Stabil

Sebenarnya walaupun motor ini tinggi, tapi enteng dan enak dipakai meliuk-liuk selain itu sangat stabil. Kalo kata orang Jawa, motornya antep. Kestabilan ini bahkan saya buktikan sendiri, saat pernah hampir adu kambing dengan motor di depan, walau sudah menyerempet keras tapi motor tetap laju di jalurnya.Β Di area kemacetan pun tidak masalah, motor trail bisa meliuk-liuk dengan tenang, bahkan tetap bisa berjalan dengan sangat pelan tanpa perlu menurunkan kaki ke tanah.

5. Perawatan Mudah

Kalau kata montir Kawasaki, motor ini mudah perawatannya karena sudah didesain kuat sehingga memiliki jangka waktu servis yang lebih panjang dari motor – motor lain pada umumnya. Saya pun biasanya perawatan ringan, saat dibawa ke bengkel untuk servis rutin juga alhamdulillah tidak ada masalah, paling hanya ganti oli dan kampas rem yang memang cepat habis.

Nah, kira-kira itu tadi beberapa alasan saya memilih motor saya yang sekarang. Sudah hampir 3 tahun saya pakai dan sejauh ini masih enak sekali, masih kencan, masih empuk, masih bisa banting ke kanan ke kiri. Untuk kondisi jalan Indonesia yang masih amburadul, saya merekomendasikan motor ini karena memang sangat sesuai dan motor ini multi purpose.

Tabik.

Nb : Kawasaki Indonesia mengeluarkan beberapa varian trail 110 cc, 150 cc, 250 cc sampai SE. Sampai saat ini hanya pabrikan ini yang konsisten mengeluarkan varian motor multi purpose, dulu Suzuki pernah mengeluarkan seri TS yang menjadi legenda, dan sekarang giliran motor keluaran Kawasaki yang akan menjadi legenda.Β Motor saya Kawasaki D-Tracker 150 cc, ubahan yang saya lakukan adalah mengganti ban menjadi ring 17, mengganti knalpot racing dan setting mesin di bengkel resmi. Jika ingin lebih nikmat, belilah yang 250 cc, performanya luar biasa.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

16 KOMENTAR

  1. pernah make nih motor walo bentar,,, masih reyen kalo kata orang jawa bilang,,,,hahaha. 1 kata: GALAK
    karena memang responsif banget nih motor.. mantab

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here