Akhir September lalu saya meniatkan diri untuk menyambangi Bandung Airshow 2012. Pameran kedirgantaraan yang sekaligus menjadi salah satu rangkaian hari ulang tahun Kota Bandung. Berangkat agak siang, jalanan macet sedari Pasteur sampai Lanud Husein dan antrian yang menggurita, akhirnya setelah 2 jam saya berhasil masuk ke venue pameran. Dan pemandangan pertama yang saya jumpai adalah jatuhnya pesawat AS-202 Bravo yang sedang bermanuver dan membuat 2 awak pesawat tersebut gugur.

Bandung Airshow 2012 riuh gemuruh dan penuh sesak. Anak -anak berebutan menaiki kendaraan-kendaraan militer yang walaupun sudah ada larangan untuk dinaiki, namun tetap saja anak – anak merengek-rengek minta naik, bapak-bapak yang terpaksa menuruti anaknya dan tentara yang mengawasi hanya geleng-geleng kepala, kebiasaan khas Indonesia. Larangan yang diabaikan.

Di bagian luar terdapat parade pesawat-pesawat mulai dari Hercules C-130, Boeing 737-300 ER, N 250, Helo/Chopper sampai Meriam S-60 yang sering dijuluki Simbah.  Sementara di panggung utama, sebuah band dari Bandung sedang menghibur penonton. Namun pengunjung yang makin ramai dan langit yang makin mendung membuat saya segera masuk ke hanggar yang disulap menjadi tempat pameran

Ternyata di hanggar tidak hanya stand – stand kedirgantaraan seperti stand maskapai penerbangan, stand paskhas AU, stand sekolah pilot saja. Namun juga stand makanan, bahkan sampai-sampai ada stand yang menjual batik. Di dalam hanggar suasana sangat ramai dengan pengunjung, sementara saya memilih mojok di stand maskapai Garuda Indonesia, berbincang dengan salah satu stafnya.

Dari hasil keliling-keliling ini ada info bahwa Indonesia Air akan kembali mengudara bulan November 2012, kemudian juga hampir mendapatkan promo Citilink yang terpaksa gagal karena lambatnya jaringan. Sebenarnya saya sudah ingin pulang karena pengunjung yang makin penuh dan terus berdatangan, namun karena hujan dan saya tidak bisa beranjak ke tempat parkir, saya akhirnya bertahan di hanggar, berteduh.

Secara umum, pameran ini berlangsung baik. Hanya mungkin karena insiden jatuhnya pesawat tersebut sempat menimbulkan kepanikan. Dan pengunjung yang terlalu ramai mungkin membuat suasana kurang nyaman. Jalan-jalan saya ke BAS 2012 diakhiri dengan melihat aktivitas pesawat yang take off dan landing di Lanud Husein Sastranegara yang kembali normal setelah sempat ditutup selama 2 jam setelah insiden jatuhnya pesawat AS-202 Bravo tadi.

 

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here