secara tak sengaja saya menemukan foto ini di folder-folder lama saya, foto ini diambil sekitar 2008-2009, tepatnya lupa. mungkin sekitar akhir 2008-2009, tarikhnya saya benar-benar lupa. itulah jeleknya saya, tidak punya dokumentasi lengkap tentang tempat-tempat yang saya kunjungi.

ransel yang saya gendong itu kepunyaan Endro, karib saya di Bandung. perjalanan ini modal nekat dari Jakarta, berdua dengan Reza cowo jawa asli Semarang yang sekarang sudah di Solok dan menikah dengan wanita cantik bersuku Minang.

dari Jakarta berkereta menuju Bandung, jaman tahun itu kereta Jakarta-Bandung masih belum seperti sekarang, masih murah dan tentunya lama di jalan. Di Bandung kami berdua menginap di kos Endro yang waktu itu masih mahasiswa. kami berdua sendiri sedang luntang – luntung sejak lulus diploma.

dari kos Endro, menuju Leuwipanjang kemudian beralih elf ke Ciwidey yang masya ampun seperti ikan dendeng didalamnya, penuh sesak dan bau keringat. 4 jam perjalanan, perut digojlok dan keringat makin membara. sampai kami harus ganti angkot menuju si kawah putih.

dulu kawah putih amat sangat belom populer, masih sepi, yang berkunjung bisa dihitung dengan jari. sampai disana kami bengong sendiri, tiket masuk yang mahal dan lokasi yang jauh, ingin rasanya naik angkutan semacam pick up yang diberi kursi, tapi harganya mahal untuk ukuran kami waktu itu.

jadilah kami hiking sampai ke kawah putih, lamanya? sejam setengah. tapi sampai disana. subhanalloh, indah sekali. sepi dan mistis. pengunjung pun tidak tampak ramai, mungkin tidak seperti sekarang dimana nama kawah putih sudah amat sangat populer.

disini saya seolah menyendiri, merenung dan bertafakur dengan alam. si Reza pun saya mintai tolong untuk memotretkan pose narsis saya seperti di atas.

postingan ini bukan untuk mengulang kisah nostalgia, tapi intinya saya ingin berkata bahwa traveling pun bisa menjadi agen sejarah. bisa mencatat perkembangan suatu tempat dan kulturnya dalam waktu tertentu.

tapi dari foto dan kisah – kisah silam, saya merasa sedikit bangga pernah mengalami saat Kawah Putih masih sepi, belum populer. tapi ada rasa sedih juga jika ingat kondisi tempat wisata jika sudah populer justru mengalami degradasi. 🙁

dari foto kita juga bisa membuat rekam jejak suatu objek dari masa ke masa. menceritakan kondisi di waktu lampau dan membandingkannya dengan sekarang.

Tabik.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

8 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here