Pacar saya, Putri selalu senang jika diajak ke Magelang. Kata dia makanannya enak, murah. Pas pertama kali ke Magelang, pacar saya bahkan sampai terbengong-bengong pas bayar makanan karena saking murahnya. Nah, kali ini pacar saya datang ke Magelang lagi. Karena sebelumnya belum sempat wisata kuliner, maka edisi kali ini saya ajak dia wisata kuliner sekaligus malam mingguan.

Tujuan pertama adalah Bakmi Pak Broto, bukan untuk kita tapi ini titipan adik, karena sebelumnya Putri sudah pernah saya ajak makan mie disana. Dari sana, sebenarnya saya ajak Putri minum minuman hangat khas Magelang yaitu di Wedang Kacang, sayangnya begitu kesana warungnya tutup, baru buka hari Senin. Lalu cari wedang uwuh, kog angkringan yang jual wedang uwuh juga tutup. Akhirnya saya ajak Putri minum wedang Ronde di daerah Pecinan.

Display warung

Wedang Ronde favorit saya letaknya di depan SMA 3 Magelang, di daerah Pecinan. tidak sulit menemukannya, rata-rata orang Magelang tahu lokasinya dan juga tahu tentang warung Ronde ini. makanya warung ini selalu penuh pengunjung, mulai dari anak kecil sampai kakek nenek.

Sajian utamanya adalah Wedang Ronde, wedang ramuan jahe hangat dengan kolang-kaling, kacang dan bulatan ronde di warung ini khas dan menjadi favorit warga Magelang. Pengunjung bisa memilih Ronde panas atau dingin. Saya pesan ronde panas 2, untuk saya dan Putri. Saya masih menunggu agak lama sebelum pesanan saya datang, karena penuhnya pengunjung yang datang. Sembari menunggu saya menikmati sajian lain di warung ini yaitu Sate Pisang dan Tahu Bacem.

Jika pengunjung cermat, di spanduk di depan warung dipajang 3 menu unggulan warung ini yaitu Wedang Ronde, Sate Pisang dan Tahu Bacem, walaupun di warung ini pun kita bisa memesan menu lain, seperti Bakso dan Mie. Nah, tapi Sate Pisang dan Tahu Bacem menjadi kudapan favorti sembari minum Ronde.

Sate Pisang

Sate pisang disini bukan pisang yang dibakar lalu dibumbu kecap, lagipula terlalu absurd jika membayangkan sate pisang seperti umumnya sate yang harus dibakar. Sate pisang disini adalah Pisang dengan lumuran krim santan yang ditusukkan pada sebuah lidi. Irisan pisangnya besar-besar, lumuran krimnya juga manis legit. Satu tusuk terdiri dari 5 irisan, tapi dijamin dalam 3 irisan perut sudah merasa kenyang.

kami beruntung masih bisa mencicipi sate pisang ini, karena biasanya sate pisang ini yang paling cepat habis karena menjadi favorit. bahkan banyak pembeli yang membeli Sate Pisang ini untuk dibawa pulang. Setelah menyantap satu tusuk Sate Pisang lalu Putri mencicip Tahu Bacem.

Tahu Bacem

Tahu bacem disini sebenarnya sama dengan tahu bacem kebanyakan, cokelat dan manis. Bacem sendiri adalah olahan khas jawa yang biasanya diterapkan di tempe dan tahu. Tempe dan tahu dilumuri bumbu bacem, yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, gula jawa, laos/lengkuas, ketumbar dan daun salam lalu digoreng sampai kecoklatan.

Bedanya ukuran bacem disini raksasa, lebih besar dari ukuran tahu bacem normal jadi 3 kali ukuran normal tahu kebanyakan. Manisnya merata sampai ke dalamnya, danyang enak, kandungan airnya lumayan banyak, sehingga terasa manis menyegarkan. Cocok dimakan dengan ceplusan cabe rawit yang sudah disiapkan. 1 tahu bacem saja dijamin sudah membuat perut penuh sesak.

Rondenya
Pacar Saya Gobyos.

Akhirnya ronde yang ditunggu – tunggu datang juga. Panas, asapnya kemepul, ditiup-tiup sebentar baru diseruput sedikit demi sedikit. Panasnya mengalir sampai ke tenggorokan lanjut ke perut. Ramuan jahe, rempah yang membuat Ronde disini khas, manis, panas, pedas, impresi rasa begini oleh orang Jawa sering disebut Kemepyar.

Bulatan-bulatan rondenya halus kenyal, didalamnya diisi wijen dan gula yang meleleh begitu dibelah. Butiran-butiran kacang yang sedikit pahit menambah kaya rasa Wedang Ronde ini, ditambah irisan kolang-kaling dan agar-agar yang cukup menyegarkan. Nah campuran dari bahan-bahan tadi yang membuat Wedang Ronde disini khas dan menjadi favorit.

Walhasil setelah menghabiskan satu porsi Wedang Ronde saya gobyos/keringatan, dan lihat ekspresi pacar saya itu tampak “huh-hah-huh-hah” tanda kepanasan – kepedesan. Wedang ini memberi kehangatan yang cocok dinikmati di Magelang yang dingin dan pas dinikmati untuk malam mingguan.

Follow Efenerr on WordPress.com

Warning: A non-numeric value encountered in /www/wwwroot/efenerr.com/www/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

4 KOMENTAR

  1. wawh mas sinchan nek uwuh ng ngarep KPPN kae angkringane ana (sg duwe pgawai KPPN lho jebul) nk gak y ning voor de tidar, warung depan akmil, smping toko tupperware
    :))

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here